A.
Judul
Observasi
Kemandirian Belajar Pada Anak Usia 8
sampai 9 Tahun.
B.
Latar
Belakang
Kemandirian belajar merupakan salah satu
unsur yang penting dalam pembelajaran. Kemandirian menekankan pada aktivitas
siswa dalam belajar yang penuh tangggung jawab atas keberhasilan dalam
belajar.Dalam KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) Mandiri diartikan sebagai
berdiri sendiri, sedangkan kemandirian belajar diartikan belajar mandiri. Maksudnya
adalah siswa tidak menggantungkannya kepada orang lain.
Menurut Anton Sukarno (2009),
,mendeskripsikan kemandirian belajar dalam beberapa ciri sebagai berikut: Siswa
belajar secara kritis,logis dan penuh keterbukaan. Siswa dituntut bertanggung
jawab dalam belajar. Siswa Berinisiatif dan memacu diri untuk belajar secara
terus menerus. Siswa belajar penuh percaya diri
Siswa
yang memiliki kemandirian yang kuat tidak akan mudah menyerah. Sikap
kemandirian dapat di tunjukkan dengan adanya kemampuan dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tingkah laku. Dengan adanya perubah, an tingkah
laku maka siswa juga memiliki peningkatan dalam berfikir, menganggap bahwa
dalam belajar harus bisa mandiri tanpa mengandalkan dari orang lain terus dan juga tidak menggantungkan belajar dari guru
saja, tapi belajar juga bisa dari media cetak, elektronik, alam, atau yang
lainnya.
Dilembaga
sekolah, siswa dilatih dan dibina secara mental dan fisikagar menjadi pribadi
yang siap Berdikari( berdiri diatas kaki sendiri) pada masa depan tentunya juga
diimbangi dengan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diandalkan
untuk membuktikan bahwa siswa memiliki potensi pada dirinya.
Kepribadian
seorang anak yang memiliki ciri kemandirian berpengaruh positif terhadap
prestasi belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena anak mulai dengan kepercayaan
terhadap kemampuan dirinya secara sadar,teratur, dan disiplin serta berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk mengejar prestasinya. Dan juga tidak merasa rendah
diri dan siap mengatasi masalah yang muncul.
C.
Tujuan
Observasi
Tujuan dari
pelaksanaan observasi antara lain adalah untuk
mengetahui perilaku kemandirian belajar anak usia 8 sampai 9 tahun yang
dimunculkan subjek saat observasi berlangsung.
D.
Subjek
Observasi
6
Orang Anak Dengan Kriteria Usia 8 sampai 9 Tahun
E.
Kajian
Teoritik
a.
Definisi
Kemandirian
Belajar
Pengertian Kemandirian Belajar siswa
menurut Stephen Brookfield (2000:130-133) merupakan kesadaran diri, digerakkan
oleh diri sendiri, kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.Belajar :
Menurut
james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri ,1999)Belajar adalah suatu proses
dimana perilaku yang dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan atau
pengalaman.
b.
Teori Dasar
Teori perkembangan kognitif piaget anak-anak secara aktif membangun pemahaman mengenai
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif Setiap tahap memiliki
kaitan dengan usia dan mengandung cara brrfikir tertentu, cara yang berbeda
dalam memahami dunia
Dengan
demikian menurut piaget (1896-1980) empat tahapan tersebut adalah
1
tahap sensori motor
2
tahap pra operasi
3
tahap operasi konkret
4
tahap operasional formal
Pada anak usia 8-9 tahun masuk ke dalam
tahap Operasi KonkretTahap dimana berlangsung kurang lebih dari usia 7 hingga
11 tahun, dalam tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi hang melibatkan
objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis, sejauh hal itu diterapkan
dengan contoh-contoh yang spesifik atau konkret. Pemikir operasi konkret tidak
dapay membayangkan lamgkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
persamaan aljabar, karena terlalu abstrak umtuk dipikirkan pada tatap
perkembangan ini
c.
Aspek Aspek
kemandirian belajar adalah faktor internal
siswa itu sendiri yang terdiri aspek yaitu disiplin, percaya diri, motivasi,
inisiatif, dan tanggung jawab, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa
seseorang memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sifat Percaya diri,
motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.
F.
Jenis
Observasi
Jenis observasi yang akan dilakukan adalah
observasi non partisipan dan free situatin dan bersifat non sistematis.
Observasi non partisipan adalah observasi dimana observer tidak ikut aktif di
dalam kegiatan observe (hanya mengamati dari jauh). Free situation adalah observasi yang
dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau
faktor yang membatasi. Observasi non sistematis adalah observasi yang
dilalkukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian
observer dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap.
G.
Metode
Pencatatan Data
Observer
menggunakan metode pencatatan data checklist. Alasan pemilihan metode pencatatan
data checklist karena dapat mempermudah observer dalam pencatatan perilaku yang
dimunculkan subjek pada saat itu juga.
H.
Definisi
oprasional
Kemandirian adalah suatu prilaku yang
mampu menunjukan inisiatif, mampu mengatasi masalah dan bertindak secara bebas
untuk melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri, berkeinginan untuk mengejar
sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berfikir dan bertindak secara alamiah,
kreatif dan inisiatif.
Kemandirian belajar yaitu merupakan
kesadaran diri untuk melakukan pembelajaran dengan kesadaran diri, mampu
belajar untuk mencapai tujuan dengan caranya masing-masing. Secara intelektual
rentang usia ini waktu yang tepat membangun kemandirian belajar pada diri
anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Jika di usia ini benar-benar
dimanfaatkan untuk membangun kemandirian belajar, maka pada usia 8 atau 9 tahun anak sudah menjadi pembelajar mandiri.
Jiwa dan mental anak yang masih seumuran mereka masih sangat rentan akan sebuah
pematahan semangat mereka, karena di dalam diri mereka apapun yang mereka tahu
itulah sesuatu yang mereka anggap benar walaupun kebenaran yang mereka anggap
benar itu sebenarnya salah, oleh karena itu anak seusia mereka masih sangat
begitu membutuhkan dorongan yang begitu besar dari kalangan sekeliling mereka.
I.
Indikator Perilaku
Berdasarkan teori dan definisi operasional,
maka disusun indikator perilaku yang dijadikan sebagai acuan observasi yaitu:
No
|
Aspek
|
Indikator prilaku
|
1
|
Disiplin
|
-
Belajar sendiri tanda
stimulus belajar
-
Menata buku
pembelajaran kembali ketempatnya
|
2
|
Percaya Diri dan tanggung jawab
|
-
Menyiapkan buku
pembelajaran sendiri
-
Menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara tepat waktu dengan mandiri
|
3
|
Inisiatif
|
-
Bertanya jika tidak
memahami materi
-
Berusaha menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang diberikan oleh guru
-
Keinginan untuk
mempelajari materi di buku pelajaran
-
Menyiapkan materi
sebelum pembelajaran di kelas
|
4
|
Memecahkan Masalah
|
-
Menyelesaikan
tugas-tugas tanpa bantuan orang lain
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar