Powered By Blogger

Senin, 12 Maret 2018

Observasi Kemandirian Belajar Pada Anak Usia 8 sampai 9 Tahun.


A.    Judul
Observasi Kemandirian Belajar Pada Anak  Usia 8 sampai 9 Tahun.
B.     Latar Belakang
Kemandirian belajar merupakan salah satu unsur yang penting dalam pembelajaran. Kemandirian menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh tangggung jawab atas keberhasilan dalam belajar.Dalam KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) Mandiri diartikan sebagai berdiri sendiri, sedangkan kemandirian belajar diartikan belajar mandiri. Maksudnya adalah siswa tidak menggantungkannya kepada orang lain.
Menurut Anton Sukarno (2009), ,mendeskripsikan kemandirian belajar dalam beberapa ciri sebagai berikut: Siswa belajar secara kritis,logis dan penuh keterbukaan. Siswa dituntut bertanggung jawab dalam belajar. Siswa Berinisiatif dan memacu diri untuk belajar secara terus menerus. Siswa belajar penuh percaya diri
Siswa yang memiliki kemandirian yang kuat tidak akan mudah menyerah. Sikap kemandirian dapat di tunjukkan dengan adanya kemampuan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tingkah laku. Dengan adanya perubah, an tingkah laku maka siswa juga memiliki peningkatan dalam berfikir, menganggap bahwa dalam belajar harus bisa mandiri tanpa mengandalkan dari orang lain terus dan  juga tidak menggantungkan belajar dari guru saja, tapi belajar juga bisa dari media cetak, elektronik, alam, atau yang lainnya.
Dilembaga sekolah, siswa dilatih dan dibina secara mental dan fisikagar menjadi pribadi yang siap Berdikari( berdiri diatas kaki sendiri) pada masa depan tentunya juga diimbangi dengan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diandalkan untuk membuktikan bahwa siswa memiliki potensi pada dirinya.
Kepribadian seorang anak yang memiliki ciri kemandirian berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena anak mulai dengan kepercayaan terhadap kemampuan dirinya secara sadar,teratur, dan disiplin serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejar prestasinya. Dan juga tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi masalah yang muncul.
C.    Tujuan Observasi
Tujuan dari pelaksanaan observasi antara lain adalah untuk mengetahui perilaku kemandirian belajar anak usia 8 sampai 9 tahun yang dimunculkan subjek saat observasi berlangsung.
D.    Subjek Observasi
6 Orang Anak Dengan Kriteria Usia 8 sampai 9 Tahun
E.     Kajian Teoritik
a.             Definisi
Kemandirian Belajar
Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Stephen Brookfield (2000:130-133) merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.Belajar :
Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri ,1999)Belajar adalah suatu proses dimana perilaku yang dihasilkan atau dimodifikasi melalui pelatihan atau pengalaman.
b.            Teori Dasar
Teori perkembangan kognitif piaget  anak-anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif Setiap tahap memiliki kaitan dengan usia dan mengandung cara brrfikir tertentu, cara yang berbeda dalam memahami dunia   
Dengan demikian menurut piaget (1896-1980) empat tahapan tersebut adalah
1        tahap sensori motor
2        tahap pra operasi
3        tahap operasi konkret
4        tahap operasional formal  
Pada anak usia 8-9 tahun masuk ke dalam tahap Operasi KonkretTahap dimana berlangsung kurang lebih dari usia 7 hingga 11 tahun, dalam tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi hang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis, sejauh hal itu diterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik atau konkret. Pemikir operasi konkret tidak dapay membayangkan lamgkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu persamaan aljabar, karena terlalu abstrak umtuk dipikirkan pada tatap perkembangan ini
c.             Aspek Aspek
kemandirian belajar adalah faktor internal siswa itu sendiri yang terdiri aspek yaitu disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif, dan tanggung jawab, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa seseorang memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sifat Percaya diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.
F.     Jenis Observasi
Jenis observasi yang akan dilakukan adalah observasi non partisipan dan free situatin dan bersifat non sistematis. Observasi non partisipan adalah observasi dimana observer tidak ikut aktif di dalam kegiatan observe (hanya mengamati dari jauh).  Free situation adalah observasi yang dilakukan dalam situasi bebas, observasi dilakukan tanpa adanya hal-hal atau faktor yang membatasi. Observasi non sistematis adalah observasi yang dilalkukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat ditangkap.
G.    Metode Pencatatan Data
Observer menggunakan metode pencatatan data checklist. Alasan pemilihan metode pencatatan data checklist karena dapat mempermudah observer dalam pencatatan perilaku yang dimunculkan subjek pada saat itu juga.
H.    Definisi oprasional
Kemandirian adalah suatu prilaku yang mampu menunjukan inisiatif, mampu mengatasi masalah dan bertindak secara bebas untuk melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri, berkeinginan untuk mengejar sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berfikir dan bertindak secara alamiah, kreatif dan inisiatif.
Kemandirian belajar yaitu merupakan kesadaran diri untuk melakukan pembelajaran dengan kesadaran diri, mampu belajar untuk mencapai tujuan dengan caranya masing-masing. Secara intelektual rentang usia ini waktu yang tepat membangun kemandirian belajar pada diri anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Jika di usia ini benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kemandirian belajar, maka pada usia 8 atau  9 tahun anak sudah menjadi pembelajar mandiri. Jiwa dan mental anak yang masih seumuran mereka masih sangat rentan akan sebuah pematahan semangat mereka, karena di dalam diri mereka apapun yang mereka tahu itulah sesuatu yang mereka anggap benar walaupun kebenaran yang mereka anggap benar itu sebenarnya salah, oleh karena itu anak seusia mereka masih sangat begitu membutuhkan dorongan yang begitu besar dari kalangan sekeliling mereka.

I.       Indikator Perilaku
Berdasarkan teori dan definisi operasional, maka disusun indikator perilaku yang dijadikan sebagai acuan observasi yaitu:
No
Aspek
Indikator prilaku
1
Disiplin
-          Belajar sendiri tanda stimulus belajar
-          Menata buku pembelajaran kembali ketempatnya
2
Percaya Diri dan tanggung jawab
-          Menyiapkan buku pembelajaran sendiri
-          Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara tepat waktu dengan mandiri
3
Inisiatif
-          Bertanya jika tidak memahami materi
-          Berusaha menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diberikan oleh guru
-          Keinginan untuk mempelajari materi di buku pelajaran
-          Menyiapkan materi sebelum pembelajaran di kelas
4
Memecahkan Masalah
-          Menyelesaikan tugas-tugas tanpa bantuan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar