Powered By Blogger

Rabu, 15 Juni 2016

TES PSIKOLOGI



DAFTAR ISI




Atensi adalah proses mengendalikan informasi yang masuk melalui kesadaran, sedangkan Distraction adalah gangguan lebih tepatnya  yaitu selingan, alat ini digunakan untuk mengukur atensi yang di kombinasi dengan Distraction, dimana alat ini mengukur atensinya dengan menunjukan kecepatan menjawab testee maka diminta untuk rilex dan memperhatikan lampu yang menyala. latar belakang diciptakannya alat tes Attention Distraction ialah bertujuan untuk mengukur tingkat perbedaan atensi seseorang ketika sebelum dan sesudah diberikan gangguan. Karena pada dasarya ateni memberikan banyak keuntungan dalam proses kognitif sehari-sehari.

Rumusan masalah dalam laporan ini adalah:
-          Apa yang dimaksud dengan Attention?
-          Bagaimana atensi dapat berpengaruh apabila diberi Distraction?

Tujuan tes penulisan laporan ini adalah:
-          Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Attention.
-          Mengetahui atensi dapat berpengaruh apabila diberi Distraction.

Menurut Ling &Catling (2012) atensi adalah proses mengendalikan informasi yang masuk melalui kesadaran, yang memiliki kapasitas terbatas dan dapat dikendalikan secara sadar. Sedangkan menurut Solso dkk. (2007) atensi didefinisikan sebagai pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek stimultan atau sekelompok pikiran. Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain sehingga seseorang dapat menangani objek tertentu secara efektif.
Atensi mempunyai dua sistem, pertama ialah sistem atensi anterior atau menghadap ke depan (mengarah kepada jaringan atensi) yang terletak di dalam lobus frontalis. Sistem atensi anterior ini aktif pada saat seseorang melakukan tugas-tugas yang memerlukan kesadaran. Dan sistem yang kedua, ialah sistem atensi posterior atau menghadap ke belakang (membelakangi jaringan atensi) yang terletak di dalam lobus parietalis, seporsi talamus,dan sejumlah wilayah otak tengah yang berkaitan dengan gerakan mata (Ibid., h. 98.)

Jadi dapat disimpulkan Atensi (perhatian) merupakan konsentrasi usaha mental terhadap informasi sensori dan peristiwa mental, sehingga dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu proses penyaringan. Atensi memiliki beberapa teori yang dapat menjelaskan, yaitu ‘TeoriKapasitas’. Teori kapasitas muncul setelah terdapat hipotesis bahwa dibutuhkan usaha mental (kapasitas) yang lebih untuk seleksi pengenalan pola berikut nyadari pada untuk seleksi sebelum pengenalanpola (Reed, 2011).
Model kapasitas berasumsi bahwa seseorang memiliki control atasa lokasi penggunaan kapasitas (aktivitas mental) untuk melakukan tugas yang berbeda. Contoh dari model kapastias misalnya kita terbiasa menyetir sambil bersenandung/bernyanyi, padasaat yang sama (kedua aktivitas tersebut tidak melebihi kapasitas yang kita miliki). Namun ketika lalu lintas sangat padat dan menuntut keterampilan yang lebih dalam berkendara, maka akan lebih baik jika kita berkonsentrasi pada berkendara saja dan tidak mencoba membagi perhatian padahal lain. Jadi dapat disimpulkan dalam model kapasitas, gangguan tidak bersifat khusus dan bergantung pada tuntutan total atas suatu tugas (Reed, 2011).

Attention Distraction merupakan salah satu alat tes dalam psikolgi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat Attention seseorang. Dengan tes ini kita dapat mengetahui apakah atensi seseorang akan mengalami perubahan ketika diberi gangguan.
a.      Attention Distraction
-          Jenis : Nyalalampu (Visual)
-          Bahan: Lampu, Kabel, KotakBesi
b.      Panel Respon
-          Jumlah lampu : 36 buah bola lampu
c.       Panel Stimulus
-          Layar penunjuk jumlah lampu yang dinyalakan;
-          Layar penunjuk waktu respon (00:00:00:00);
-          Pemutar untuk menentukan jumlah yang ingin dinyalakan;
-          Tombol-tombol on/off,tombol gangguan,tombol reset.
a.       Testee diminta untuk duduk menghadap alat tes.
b.      Tester menghidupkan alat tes dengan menekan tombol on/off.
c.       Tester akan mengatur jumlah lampu yang akan menyala (percobaan 1).
d.      Testee diminta untuk menghitung jumlah lampu yang menyala.
e.       Tester akan menekan tombol gangguan dan mengatur jumlah lampu yang akan menyala (percobaan 2)
f.       Testee hanya diminta untuk menghitung jumlah lampu yang menyala tetap.
Dalam menggunakan alat ini, kecepatan testee menghitung akan muncul pada layar penunjuk waktu, dan tugas eksperimenter adalah melihat seberapa cepat testee menghitung lampu yang menyala sebelum diberi gangguan dan setelah diberi gangguan.



Percobaan
Waktu  Reaksi
Observasi
Observasi Umum
1 (normal)
00:00:02:06
Tegang, Fokus.
Kaki menyilang,
Tangan bergerak
-gerak.
Jari mengetuk-
ngetukmeja.

2 (gangguan)
00:00:04:06
Tegang, Gelisah. Tannganpindahkedagu.

Kelebihan dalam praktikum ini pelaksaan praktikum Attention Distraction dilakukan dengan cepat karena hanya melaku kantesdua kali saja, yang pertama melakukan tes dengan tanpa ada “gangguan” dan yang kedua melakukan tugas dengan adanya “gangguan”.
Kekurangan dalam praktikum ini dalam pelaksanaan tester kurang menanyakan identitas testee, testee melakukan tes dengan keadaan tegang kurang rilex, tidak adanya hasil lanjutan dari percobaan testee Attention Distraction.



Attention Distraction merupakan salah satu alat tes dalam psikologi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat Attention seseorang. Dengan tes ini kita dapat mengetahui apakah atensi seseorang akan mengalami perubahan ketika diberi gangguan. Setelah melakukan uji coba diperoleh data danter dapat perbedaan kecepatan dalam menjawab, gangguan dapat mempengaruhi Attention Distraction seseorang dalam menjawab.

Dengan beberapa kesalahan yang ada maka diharapkan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam praktikum, agar testee mengerti tentang apa yang seharusnya dilakukan.



Ling, Jonathan & Jonathan Catling. 2012. PsikologiKognitif. Jakarta: Erlangga.
Reed, K. Stephen. 2011. Kognisi: TeoridanAplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Robert J. Sternberg, Psikologi Kognitif Edisi Keempat, (judul asli: Cognitive Psychology,Fourth Edition), terj. Yudi Santoso, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008., h.58.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar